Puisi Hafney Maulana
kudatang pada Mu
mencari embun antara deru
mesin pabrik
luka-luka kubalut dengan sejadah
dalam sujud
dimana hudhud
hinggap di pundakku
dengan paruh bismillahnya
ia bentangkan jalan
shiratal mustaqin
dari lembah aku merangkak
di atas bukit kenyataan
dimana tubuhku
adalah perlawanan
yang disamarkan
semakin samar
kubasuh lukaku dengan embun
di mawar yang Kau hidupkan
mengukir zarrah
dari noktah zikir yang mengalir
dalam darah
mata-mata ikan
hingga mengkristal
jadi tasbih
Enok, Januari 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar